Senin, 30 Juli 2012

Bahaya mandi bola


1.    Pihak pengelola permainan mandi bola, jarang membersihkan tempatnya. Kalau membersihkan pun tidak tuntas, karena hanya menggunakan penyedot debu dan tidak dicuci bola-bolanya.
2.   Tumpukan bola plastik warna-warni, biasanya berada di ruang lembab, ber-ac, dan tidak kena sinar matahari, sehingga sangat ideal untuk sarang kuman dan virus yang berbahaya bagi anak balita.
3.   Anak-anak balita yang bermain seringkali muntah, ngompol, bahkan berak, dan akhirnya menyatu dengan bola-bola tersebut. Membuat jijik dan kotor dan lama kelamaan menjadi sarang kuman.
4.   Di tumpukan bola kadang terselip, jarum, pecahan beling, dan beberapa benda tajam lainnya. Kalau anak tertusuk, karena benda-benda itu sudah terkena kotoran, bisa dibayangkan, terjadilah infeksi.
5.   Bola-bola warna warni yang ditampung di tempat penampungan, di lantai dasar tempatnya, biasanya untuk sarang cacing, kalajengking, bahkan yang mengerikan, banyak ular berbisa, seperti ular pithi itu tadi. Disebut ular pithikarena bentuknya kecil-kecil, tapi kalau menggigit, bisa fatal.
6.   Pengalaman seorang ibu muda di Semarang, Fanny Fachlefi (33), ketika mengantarkan anaknya mandi bola di salah satu mall terbesar di Semarang, dan ketika mainan anaknya terjatuh di tumpukan bola, dan dia mencarinya, menjumpai ada jarum, beling, serta kotoran. Sejak itu dia bersumpah, tidak akan mengajak anaknya lagi mandi bola lagi.




Beberapa tahun terakhir, fasilitas tempat bermain termasuk kolam bola untuk anak-anak dalam ruangan (indoor) menjadi tren. Tempat bermainnya mempunyai bentuk menyerupai tabung, terowongan, tali memanjat, dan jaringan, serta trampolin. Tapi di area ini ternyata ditemukan lebih banyak bakteri patogen dan bakteri mematikan lainnya. Mengapa?
Tempat bermain tersebut / mandi bola, banyak ditemukan di restoran cepat saji. Data menunjukkan bahwa, di Amerika Serikat saja telah ada lebih dari 15.000 fasilitas bermain indoor. Masing-masing tempat bermain tersebut rata-rata dikunjungi 50 anak per hari. Hal tersebut berarti 750.000 anak per hari dan 270.000.000 kali per tahun yang mengunjungi fasilitas area bermain indoor.
Pada musim panas tahun 2011 telah dilakukan kunjungan dadakan ke area bermain indoor dalam usaha makanan cepat saji (fast food) menjadi dorongan untuk meningkatkan keselamatan anak-anak di area bermain indoor. Saat kunjungan tersebut telah ditemukan alat bermain yang rusak, makanan busuk, kotoran, dan kontaminasi tinja.

0 komentar:

Posting Komentar